Kamis, 18 Oktober 2012

Pembinaan Laboratorium Daerah oleh PPEJ KLH Yogyakarta

Dari kiri : Bu Novi, Pak Dedy (Sekretaris BLH) dan Bu Sinto
UPTB Laboratorium Lingkungan Hidup BLH Tuban mendapat kunjungan kehormatan dari Pusat Pengelolaan Ekoregion Jawa (PPEJ) Yogyakarta pada16-17 Oktober 2012. Maksud kunjungan tersebut adalah dalam rangka kegiatan peningkatan kapasitas laboratorium daerah yang merupakan program lanjutan PPEJ untuk meningkatkan "level" laboratorium lingkungan hidup dearah di wilayah Jawa, yang selanjutnya diarahkan untuk akreditasi dan registrasi sebagai laboratorium lingkungan.
Berdasarkan hasil kajian pemetaan laboratorium daerah yang berada di sepanjang DAS Bengawan Solo, hasil kerjasama PPEJ dengan PSLH Universitas Gajahmada, menempatkan UPTB Laboratorium Lingkungan Hidup BLH Tuban dalam kategori 3, yaitu kategori laboratorium daerah yang memiliki komitmen, telah beroperasi dan mampu diarahkan untuk persiapan akreditasi dan registrasi. Dari hasil kajian inilah UPTB Laboratorium Lingkungan Hidup BLH Tuban menjadi salah satu dari sepuluh laboratorium yang menjadi locus pembinaan oleh PPEJ  pada tahun 2012 ini.
Petugas PPEJ yang berkunjung ke Tuban sebanyak 2 orang yaitu Ibu Sinto Natalia dan Ibu Novita Razak. Beliau berdua merupakan personil Bidang Peningkatan Kapasitas pada Sub bidang Peningkatan Kapasitas Laboratorium Daerah PPEJ Kementerian Lingkungan Hidup. Materi pembinaan meliputi parameter-parameter yang menjadi persyaratan (baik persyaratan manajemen maupun teknis) dalam rangka pemenuhan persyaratan akreditasi berdasarkan ISO 17025 maupun ketentuan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 6 tahun 2009 tentang Laboratorium Lingkungan.
Saran masukan yang disampaikan dalam kegiatan pembinaan ini tentu menjadi bahan evaluasi bagi kami untuk menuju kinerja yang lebih baik.

Kamis, 04 Oktober 2012

Pengujian Kadar Debu (TSP) Udara Ambien secara Gravimetri

Pada tahun 2012 ini, pengukuran kualitas udara di Kabupaten Tuban dimulai lagi pada bulan September. Pengukuran dilaksanakan di seluruh kecamatan yaitu sebanyak 20 kecamatan. Sama dengan tahun sebelumnya, lokasi pengukuran di tiap kecamatan dipilih di ibukota kecamatan, dengan pertimbangan merupakan daerah yang paling padat aktifitasnya dan tersedia sarana prasarana penunjang. Pemantauan ini bertujuan untuk mengetahui status mutu udara ambien di Kabupaten Tuban dilihat dari parameter kadar debu atau kadar total partikulat (Total Suspended Particulate/TSP).
 Metode yang digunakan adalah metode gravimetri dengan menggunakan peralatan high volume air sampler (HVAS) sesuai SNI 19-7119.3-2005. Prinsip uji metode ini adalah udara dihisap melalui filter di dalam alat dengan menggunakan pompa vakum laju alir tinggi sehingga partikel terkumpul di permukaan filter. Jumlah partikel yang terakumulasi dalam filter selama periode waktu tertentu dianalisa secara gravimetri. Laju alir dipantau saat periode pengujian. Hasilnya ditampilkan dalam bentuk satuan massa partikulat yang terkumpul per satuan volum contoh uji udara yang diambil sebagai ug/m3.
Parameter lingkungan yang penting untuk dicatat adalah suhu dan tekanan pada saat dilakukan pengukuran karena parameter tersebut akan digunakan untuk koreksi laju alir pada kondisi standar (Qs) yaitu pada suhu standar (Ts) 298 K dan tekanan standar (Ps) 760 mmHg.
     Qs = Qo * {(Ts*Po)/(To*Ps)}^1/2
Laju alir yang sudah dikoreksi diperlukan untuk penghitungan volume udara yang dihisap. Laju alir diukur minimal sebanyak dua kali untuk kemudian diambil rata-ratanya (dalam m3/menit), dan dikalikan dengan waktu pengambilan contoh t (dalam menit) sehingga akan diperoleh volume udara yang dihisap V (dalam m3).
     V = {(Qs1+Qs2)/2} * t
Kadar debu atau konsentrasi partikel tersuspensi total dalam contoh uji dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
     C = (W2-W1) * 1.000.000 / V
C    adalah konsentrasi dalam ug/Nm3
W1 adalah berat filter awal dalam gram
W2 adalah berat filter akhir dalam gram
V    adalah volume contoh uji udara dalam m3
1.000.000 adalah konversi satuan dari gram ke ug