Kamis, 28 Juni 2012

Pemantauan Kualitas Air di Sepanjang Sungai Bektiharjo

Tampak aliran air sungai Bektihajo dilihat dari atas 
Sungai Bektiharjo adalah salah satu sungai yang mengalir di tengah kota Tuban dengan total panjang sungai kurang lebih 7,8 km.Oleh orang-orang kota, sungai ini lebih dikenal sebagai sungai Merik, sungai Sambong atau sungai Mangunjoyo, karena memang sungai tersebut melewati daerah-daerah itu. Sungai ini memiliki hulu di Desa Bektiharjo Kecamatan Semanding berasal dari sumber mata air Bektiharjo, dan bermuara di Laut Jawa tepatnya di Desa Karangsari Kecamatan Tuban atau biasa disebut Mangunjoyo.
Di bagian hulu sungai ini telah dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi yaitu kolam pemandian alami Bektiharjo dan sarana olahraga dengan adanya kolam renang tirtolawe. Selain itu, masyarakat di daerah hulu juga menggunakannya sebagai sarana mencuci dan keperluan domestik yang lain. Boleh dikata bahwa sejak dari hulu sungai Bektiharjo telah mengalami tekanan yang berat dengan adanya beban pencemaran yang ditimbulkan oleh kegiatan pariwisata, olahraga dan domestik.
Mengalir lebih jauh lagi namun masih dikategorikan daerah hulu yaitu di Desa Prunggahan Kulon, air dari Sungai Bektiharjo ini dimanfaatkan untuk mengairi persawahan dan tegalan. Karena sungai berdekatan dengan dengan area permukiman penduduk, maka tidak bisa dihindari, sungai ini juga harus menanggung beban pencemaran dari kegiatan domestik. Terdapat beberapa titik yang menjadi tempat pembuangan "hajat" masyarakat sekitar.
Menjadi tempat rekreasi dan pariwisata
Di desa Prunggahan kulon ini Sungai Bektiharjo terpisah menjadi dua, ada yang menuju ke Desa Prunggahan Wetan dan ada yang menuju Desa Tegalagung. Namun aliran airnya dominan ke arah Desa Tegalagung. Lepas dari desa Prunggahan Kulon, pemanfaatan sungai Bektiharjo untuk kegiatan pertanian, peternakan dan domestik juga masih terjadi di Desa Tegalagung, Desa Bejagung dan Kelurahan Karang.
Selanjutnya aliran sungai menuju ke dearah perkotaan yang lebih padat penduduk yaitu Kelurahan Sidorejo, Kelurahan Ronggomulyo, Kelurahan Kingking, dan terakhir Kelurahan Karangsari. Boleh dikata bahwa debit air yang menuju ke kota telah "habis" (untuk menyebut debit yang kecil). Malahan badan sungai ini menjadi tempat pembuangan saluran perkotaan dan limbah domestik.